Sabtu, 09 Januari 2016

Analisis Neraca Koperasi

LAPORAN NERACA
KOPERASI SEJAHTERA

Aktiva
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2013
Aktiva Lancar
    Kas
    Piutang Usaha
    Perlengkapan

Aktiva Tetap
   Bangunan
   Akum. Penyusutan Bangunan
   Tanah
   Peralatan
   Akum. Penyusutan Peralatan

Rp. 221.300.000
Rp. 96.300.000
Rp. 200.000.000


Rp. 182.500.000
Rp. (15.000.000)
Rp. 435.500.000
Rp. 155.000.000
Rp. (50.000.000)


Rp. 115.000.000
Rp. 56.000.000
Rp. 220.000.000


Rp. 145.000.000
Rp. (12.500.000)
Rp. 235.000.000
Rp. 145.000.000
Rp. (45.000.000)
Total Aktiva
Rp. 1.225.600.000
Rp. 858.500.000


Passiva
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2013
Kewajiban Lancar
   Utang Usaha
   Simpanan
   Dana Pembagian SHU

Ekuitas
   Modal
   Cadangan Modal
   SHU Tahun Berjalan

Rp. 44.600.000
Rp. 250.000.000
Rp. 98.400.000


Rp. 450.000.000
Rp. 291.600.000
Rp. 91.000.000

Rp. 58.500.000
Rp. 290.000.000
Rp. 85.500.000


Rp. 159.000.000
Rp. 200.000.000
Rp. 65.500.000
Total Aktiva
Rp. 1.225.600.000
Rp. 858.500.000

Bisa juga dengan tabel dibawah ini berbentuk persentase :
Aktiva
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2013
Naik / Turun (%)
Aktiva Lancar
    Kas
    Piutang Usaha
    Perlengkapan

Aktiva Tetap
   Bangunan
   Akum. Peny Bangunan
   Tanah
   Peralatan
   Akum. Peny Peralatan

Rp. 221.300.000
Rp. 96.300.000
Rp. 200.000.000


Rp. 182.500.000
Rp. (15.000.000)
Rp. 435.500.000
Rp. 155.000.000
Rp. (50.000.000)


Rp. 115.000.000
Rp. 56.000.000
Rp. 220.000.000


Rp. 145.000.000
Rp. (12.500.000)
Rp. 235.000.000
Rp. 145.000.000
Rp. (45.000.000)

Naik 92,43%
Naik 71,96%
Turun 9,09%


Naik 25,86%
Naik 20%
Naik 85,31%
Naik 6,90%
Naik 11,11%

Total Aktiva
Rp. 1.225.600.000
Rp. 858.500.000
Naik 42,76%




Passiva
Per 31 Des 2014
Per 31 Des 2013
Naik / Turun (%)
Kewajiban Lancar
   Utang Usaha
   Simpanan
   Dana Pembagian SHU

Ekuitas
   Modal
   Cadangan Modal
   SHU Tahun Berjalan

Rp. 44.600.000
Rp. 250.000.000
Rp. 98.400.000


Rp. 450.000.000
Rp. 291.600.000
Rp. 91.000.000

Rp. 58.500.000
Rp. 290.000.000
Rp. 85.500.000


Rp. 159.000.000
Rp. 200.000.000
Rp. 65.500.000

Turun 23,76%
Turun 13,79%
Naik 15,09%


Naik 183%
Naik 45,8%
Naik 38,93%
Total Aktiva
Rp. 1.225.600.000
Rp. 858.500.000
Naik 42,76%

Bisa dilihat dari beberapa data diatas, sangat signifikan sekali kenaikan yang ada. Mulai dari aktiva sampai pasiva. Semoga kenaikan atau penurunan yang sedikit tidak menimbulkan banyak perubahan. Dengan adanya laporan keuangan tersebut bisa mengetahui koperasi ini sangat aktif disegala bidang. Semoga tahun berikutnya hal positif mengalami kenaikan dan hal negatif mengalami penurunan. Biar koperasi ini bisa terus maju kedepannya.

Perkembangan Koperasi di Indonesia


Kegiatan koperasi di Indonesia sangatlah maju. Mungkin warga Indonesia sangat terbantu perekonomiannya dengan adanya koperasi. Karena rakyat kecil pun bisa menikmati kegiatan koperasi, dibanding perusahaan yang lebih berkembang di Indonesia.
Tetapi pemerintah punya badan pengamat tersendiri untuk melihat perkembangan koperasi di Indonesia. Di bawah ini adalah grafik jumlah koperasi dalam 4 tahun terakhir :
 

Dibawah ini adalah grafik koperasi aktif di Indonesia. Semua mengalami peningkatan

Tetapi jumlah koperasi yang tidak aktifnya pun meningkat pula. Di sini mungkin ada permasalahan kenapa koperasi tidak aktif meningkat. Entah dari anggota ataupun ekonomi didalam koperasi tersebut. Di bawah ini adalah grafik koperasi tidak aktif:

















Dengan melihat semua peningkatan yang terjadi secara berurutan. Sisa hasil usaha pun juga mengalami peningkatan. Dibawah ini adalah grafiknya:



Dari semua grafik diatas dapat disimpulkan pemerintah sangat antusias dengan perkembangan koperasi di indonesia. Dengan adanya pengamat khusus koperasi semoga koperasi bisa mensejahterakan hidup masyarakat indonesia dan meningkatkan perekonomian indonesia.


REFERENSI:
www.depkop.go.id

Risol Isi Udang Mayyonaise


Bahan kulit :
2oo gram terigu
450 ml susu cair
2 butir telur
½ sendok teh garam
30 gram mentega, lelehkan
1 sendok makan mentega
Minyak goreng secukupnya

Isi :
2 sendok makan mentega
1 buah bawang bombay, cincang halus
300 gram udang, kupas, cincang kasar
2 batang daun bawang, iris tipis
Garam, gula pasir, merica bubuk secukupnya
100 gram mayonnaise

Pelapis:
3 butir telur, kocok lepas
200 gram tepung roti/panir

Cara Membuat :
1.      Kulit: campur semua bahan kulit, aduk hingga rata.
2.      Panaskan mentega di atas wajan anti lengket. Tuang adonan, buat dadar tipis. Lakukan hal yang sama hingga bahan abis
3.      Isi : panaskan mentega, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum. Masukkan udang, masak hingga berubah warna.
4.      Tambahkan daun bawang, garam, merica, gula pasir. Masak hingga matang. Lalu angkat
5.      Campur tumisan udang dengan mayyonaise, aduk hingga rata
6.      Ambil selembar kulit risol, isi dengan 1 sendok makan bahan isian, lipat. Gulung hingga rapi
7.      Celupkan risol ke dalam kocokan telur. Gulingkan diatas tepung panir. Goreng hingga matang

8.      Risol siap disajikan

Marlin Gulung Brokoli Kukus






Bahan:
·         2 lembar marlin filet
·         2 siung bawang putih, haluskan
·         Garam, merica bubuk secukupnya
·         200 gram brokoli, potong kuntum

Saus:
2 sendok makan mentega
1 buah bawang bombay
2 siung bawang putih, cincang halus
5 sendok makan saus bangkok
 Garam, gula pasir secukupnya

Cara Membuat:
1.      Lumuri ikan dengan bawang putih, garam, merica. Diamkan 30 menit hingga bumbu meresap
2.      Ambil selembar ikan, letakkan brokoli dibagian tengahnya. Lipat, sematka tusuk gigi. Kukus 15 menit hingga matang. Lalu angkat
3.      Saus: panaskan mentega, tumis bawang bombay, bawang putih hingga harum. Masukkan saus bangkok, garam, gula pasir. Masak hingga matang. Lalu angkat.
4.      Sajikan marlin kukus dengan saus


Jumat, 08 Januari 2016

Penjelasan Laporan Laba-Rugi

Perhitungan laba-rugi adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Para pengguna menggunakan laporan ini untuk menentuka profitabilitas, nilai investasi dan kelayakn kredit. Pada dasarnya informasi yang disajikan dalam laporan laba-rugi menggambarkan kinerja suatu usaha dilaporkan kepada para pengguna laporan keuangan dan bagaimana kinerja yang dilaporkan dapat berubah setiap waktu sejalan dengan perubahan sifat operasi perusahaan.

Bentuk Laporan Laba-Rugi
Laba dari kategori opersi berkelanjutan disajikan baik dalam bentuk langsung maupun bertahap. Dalam bentuk langsung semua pendapatan dan keuntungan yag termasuk unsur operasi ditempatkan bagian awallaporan laba-rugi, kemudian diikuti dengan seluruh beban dan kerugian yang termasuk kategori operasi.
1.      Bentuk Langsung digunakan secara luas dalam pelaporan keuangan. keuntungan utama dari bentuk langsung step terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasi bahwa satu jenis pos pendapatan atau beban mempunyai prioritas atas yang lain.

2.      Bentuk Bertahap beberapa akuntan menyatakan bahwa ada hubungan lain yang penting dalam data pendapatan dan beban, bahwa perhitungan laba rugi menjadi lebih informative dan lebih berguna. Ciri-cirinya yaitu:

a.      Pemisah hasil operasi yang diperoleh melalui aktivitas sampingan atau bukan operasi utama perusahaan.
b.      Klasifikasi beban menurut fungsi penjualan, harga pokok dan administrasi.

Unsur-unsur Laporan Laba-Rugi
·         Pendapatan     : Merupakan arus masuk atau peningkatan lain atas harta dari suatu kesatuan atau penyelesaian kewajibannya selama satu periode
·         Beban              : Merupakan arus keluar atau penggunaan lain atas harta atau terjadinya kewajiban selama satu periode
·         Keuntungan     : Kenaikan dalam ekuitas dari transaksi sampingan
·         Kerugiaan        : Penurunan dalam ekuitas dari ransaksi sampingan

Seksi-seksi Perhitungan Laba-Rugi
1.      Seksi Operasi: Suatu laporan atas pendapatan dan beban dari operasi utama perusahaan.
a.      Penjualan atau Pendapatan : Pendapatan menunjukan nilai penjualan total kepada pelanggan dengan suatu periode dikurangi retur dan potongan penjualan atau diskon penjualan.
b.      Harga Pokok Penjualan : Pada perusahaan dagang atau manufaktur, nilai ini merupakan penjualan persediaan awal, pembelian bersih, beban angkut, retur dan potongan pembelian yang kemudian dikurangi dengan persediaan akhir.
c.       Laba Kotor : Pada sebagian besar perusahaan dagang dan manufaktur, harga pokok penjualan merupakan beban yang paling signifikan. Karena perusahaan memberi perhatian khusus. Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dari penjualan bersih dan harga pokok penjualan.

2.      Seksi Bukan Operasi : Suatu laporan mengenai pendapatan dan beban yang berasal dari aktivitas tambahan dari perusahaan tersebut.
a.      Pendapatan dan keuntungan lain-lain, misalnya pendapatan sewa, bunga, deviden, serta keuntungan dari penjualan aktiva seperti peralatan dan investasi.
b.      Beban dan kerugian lain-lain,

c.         Laba operasi berkelanjutan sebelum pajak

Statistika Pembelajaran

Ukuran Statistik
Ukuran statistik merupakan ukuran yang menunjukan bagaimana suatu gugus data memusat dan menyebar. Di dalam ukuran statistik ada tiga bentuk ukuran deskripsi data :
1.      Ukuran pusat data
2.     Ukuran variabilitas data
3.     Ukuran bentuk distribusi data

Ukuran Pemusatan
1.   MEAN (rata-rata hitung)
Rata-rata dihitung dengan menjumlahkan seluruh angka data yang selanjutnya dibagi dengan banyaknya jumlah data. Jumlah data utuk data sampel disebut sebagai ukuran sampel yang disimbolkan dengan n dan untuk data populasi disebut sebagai ukuran populasi yang disimbolkan N.
Rata-rata = (Xi) / N
Dimana : Xi = Nilai dari observasi yang ke-i
         N = banyaknya observasi ukuran sampel

2.   MEDIAN
Median adalah nilai yang membagi gugus data yang telah tersotir menjadi 2 bagian yang sama besar.
Letak median = (n+1) / 2

Kuartil adalah nilai yang membagi gugus data yang telah tersotir menjadi empat bagian yang sama besar. Nilai kuartil terdiri dari kuartil 1, kuartil 2, dan kuartil 3. Nilai kuartil 2 suatu gugus data sama dengan nilai edian tersebut.

3.   MODUS
Modus merupakan nilai yang paling sering muncul atau nilai yang frekuensinya paling tinggi.

Ukuran Penyebaran
·           Jangkauan (Range)
Jangkauan atau range (r) suatu gugus data adalah selisih antara nilai maksimum dengan nilai minimum.

·           Variansi
Variansi adalah rata-rata kuadrat selisih atau kuadrat simpangan dari semua nilai data terhadap rata-rata hitung.

·           Standar Deviasi
Standar devias adalah akar pangkat dua dari variansi. Standar deviasi seringkali disebut simpanga baku.

Fungsi Koperasi di Negara Berkembang

Perkembangan koperasi di Indonesia sudah sangat luas. Tetapi untuk mengembangkan di negara berkembang koperasi perlu dibantu agar berfungsi secara maksimal diberbagai negara.  Ada beberapa syarat yang diperlukan agar pengembangan koperasi dinegara berkembang:
1.     Adanya UU perkoperasian serta kebijakan yang memberikan konsep koperasi sesuai kondisi setempat. Koperasi di negara berkembang dibantu dengan pemerintah, biasanya dituntut agar berkembang dalam waktu yang singkat. Akibatnya banyak koperasi yang dibentuk dengan tidak serius dan asal-asalan, justru membuat kecewa dan menimbulkan ketidakpercayaan pada anggota.
2.     Adanya struktur sosial yang menunjang gerakan koperasi. Yang dimaksud ini adalah sumber fasilitas bagi orang kaya saja, sedangkan orang miskin hanya dapat bagian kecil dari kegiatan tersebut
3.     Terciptanya suasana demokratis agar anggota koperasi bisa ikut dalam proses pengambilan keputusan, karena esensi dari pembangunan adalah mengikutsertakan anggota dalam pengambilan keputusan.
4.     Adanya dorongan motivasi yang membangun dari pemimpin koperasi dan pejabat daerah
5.     Adanya sosialisasi visi dan misi agar masalah dan program pengembangan koperasi diterima oleh masyarakat luas
6.     Tersedianya fasilitas pelatihan manajemen pada setiap tingkat perkembangan. Tanpa tersedianya manajer terlatih koperasi sulit diharapkan untuk maju.


Di negara berkembang koperasi perlu dihadirkan dalam rangka membangun institusi agar menjadi mitra negara dalam pembangunan untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu kesadaran gerakan koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dinegara berkembang. Berbagai peraturan perundangan yang mengatur koperasi bertujuan dengan maksud mempercepat pengenalan koperasi.

Lalu adanya kendala dalam mengembangkan koperasi dinegara berkembang adalah :
- Koperasi sering dianggap sebagai demokratis dari rakyat kecil  
- Adanya perbedaan pendapat mengenai koperasi
- Ada berbagai pendapat berbeda yang kontrovesi mengenai berhasil dan gagal serta dampak koperasi pada proses pembangunan sosial di negara – negara

Koperasi di negara berkembang agar menjadi koperasi yang otonom dan mandiri diperlukan tiga tahapan. Tahapan pertama pemerintah harus mendukung pembentukan organisasi koperasi. Tahapan kedua membiasakan tidak ketergantungan kepada sponsor dan pengawan teknis, manajemen dan keuangan secara langsung. Tahapan ketiga perkembangan koperasi sebagai organisasi yang mandiri. Serta diperlukannya peran pemerintah yang sangat besar dalam mendukung perkoperasian untuk kemajuan koperasi dinegara berkembang.


REFERENSI :